Jenis BBM Baru: Bioetanol VS Pertalite, Lebih Irit Mana?
Setelah sebelumnya Pertamina mengedarkan Biodiesel 35 persen dengan campuran bahan bakar nabati berbasis Fatty Acid Methyl Esters (FAME), kini pertamina menambah jenis bahan bakar yang berasal dari nabati, yaitu Bioetanol yang disebut E5
Jenis BBM Bioetanol ini akan diluncurkan oleh Pertamina mulai Juni 2023 secara merata ke seluruh Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan etanol yang akan digunakan berasal dari molase tebu. Langkah ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan minyak.
"Jadi nanti kami di bulan ini, kami mau launching produk baru, yaitu bioetanol. Jadi pertamax kami campur dengan etanol," ucap Nicke dalam Media Briefing Capaian Kinerja 2022, Selasa (6/6).
Lantas, apa saja perbedaannya bioetanol dengan jenis bensin lainnya? Mari Sahabat Daihatsu simak bersama.
Baca juga: TIPS MEMILIH OLI MESIN
Apa itu BBM Bioetanol?
BBM Bioetanol adalah jenis bahan bakar baru campuran pertamax dan nabati etanol.
Bioetanol termasuk ke dalam energi terbarukan yang diproses dari tumbuhan-tumbuhan umum melalui proses fermentasi.
Tahukah Anda bahwa BBM bioetanol ini terbuat dari tanaman tebu, singkong, dan jagung yang mudah ditemui di Indonesia. Menurut riset hal ini membuat emisi karbon yang dihasilkan lebih sedikit dan titik nyala etanol 3 kali lebih tinggi dibandingkan bensin sehingga aman digunakan sebagai bahan bakar.
Menurut Nicke Widyawati dalam YouTube Pertamina menyebutkan proses pembuatan etanol dari tebu tidak akan mengganggu produksi dari pabrik gula sebab Pertamina hanya akan mengambil tetes tebu dan tidak perlu rebutan dengan pabrik gula.
"Etanolnya dari molasses tebu, ini nanti rebutan nggak dengan pabrik gula? Tidak, ini cuma tetes tebu saja, jadi pabrik gula jalan ada tetes tebunya dan potensi kita besar. Selain itu juga bisa dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga," jelas Nicke Widyawati.
Pertamina juga akan terus berupaya menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati Indonesia dengan melakukan riset-riset.
Baca juga: Inilah Ciri-Ciri Mobil yang Pernah Turun Mesin
Harga Bioetanol
Pertamina menyebutkan harga BBM bioetanol kemungkinan akan lebih mahal dari harga pertamax.
Meskipun belum resmi disebarkan ke SPBU seluruh Indonesia, VP corporate Communication pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyebutkan harga BBM Bioetanol ini diperkirakan di atas harga pertamax.
Hal ini beralaskan Research Octane Number (RON) Bioetanol yang lebih tinggi dari Pertamax.
Jika bioetanol akan dibandrol di atas harga pertamax, maka kisaran harganya akan di atas Rp12.500 per liternya.
Baca juga: Apa Saja Jenis Bensin yang Tersedia di Indonesia?
Perbedaan dengan Pertalite
Menurut Direktorat jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, Pertalite adalah jenis BBM paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, yaitu 23 juta kiloliter.
Persentase penggunanya mencapai 79% jika dibandingkan Premium, Pertamax, dan Pertamax Turbo.
Hadirnya jenis BBM baru yaitu Bioetanol, kemungkinan akan menggeser popularitas Pertalite karena memiliki kualitas yang lebih baik dengan bahan yang ramah lingkungan.
Berikut adalah perbedaan Bioetanol dengan Pertalite:
Kandungan Oktan
Dari segi tingkat oktan, Bioetanol memiliki kandungan yang lebih baik daripada pertalite.
Bioetanol merupakan campuran Pertamax dengan RON 95 dan 5 persen etanol sehingga bisa menghasilkan RON hingga 111.
Sementara Pertalite memiliki kandungan oktan 90 dengan warna hijau dan jernih.
Harga
Dilansir dari mypertamina.id, per tanggal 1 Juni 2023, harga Pertalite berkisar antara Rp 11.900 hingga Rp 12.800 tergantung wilayah Indonesia.
Sementara harga Bioetanol diperkirakan berada di atas harga Pertamax yaitu Rp 12.500 karena memiliki oktan yang lebih tinggi.
Baca juga: Beda Jalan Beda Aturan, Simak 4 Klasifikasi Jalan Raya
Ketersediaan
Salah satu kilang Pertamina di Cilacap mampu menghasilkan 2,1 juta barel atau setara 334.000 kl Pertalite per bulan yang mampu disalurkan untuk seluruh SPBU di Jawa Tengah
Menurut Kementerian ESDM, Program Bioetanol Tebu yang dicanangkan Presiden Jokowi akan memproduksi 1,2 juta KL pada 2030.
Efisiensi Mesin
Riset dari Dharmanasa dkk pada Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin (2021) menyebutkan efisiensi pertalite rata-rata sebesar 55 persen.
Sementara pada Bioetanol dengan adanya penambahan 5 persen etanol dan Pertamax dapat meningkatkan efisiensi mesin sebanyak 10,9 persen.
Konsumsi Bahan Bakar
Satu liter Pertalite diketahui rata-rata dapat menempuh jarak hingga 52,60 km. Sementara Pertamax yang merupakah salah satu campuran pada bioetanol dapat menempuh jarak hingga 54,04 km.
Oleh karena itu disebutkan campuran Pertamax dengan 5 persen etanol mampu menghemat konsumsi bahan bakar hingga 15,8 persen.
Itulah seputar informasi mengenai BBM Bioetanol yang akan diluncurkan pemerintah ke seluruh Indonesia bulan Juni ini, semoga dapat membantu Anda dalam memilih.
Jadi, Sahabat Daihatsu pilih Bioetanol atau BBM lain untuk mobil kesayangan Anda?
Baca juga: Pengertian Coating dan Manfaatnya Untuk Mobil Anda
Pastikan Anda melakukan perawatan yang benar untuk mobil Anda dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi, pakai aplikasi DaihatsuKu untuk booking servis tanpa antri cukup dari smartphone saja. Silakan kunjungi kami melalui website Astra Daihatsu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar kesehatan mesin mobil dan aturan lalu lintas terkini.