ETLE atau Electronic Traffic Law Enforcement yang kini diberlakukan oleh Pemerintah. Dimana dengan adanya ETLE ini polisi tidak perlu untuk melakukan penilangan secara manual yang tak jarang dianggap sebagai pungutan liar bagi aparat yang nakal.

ETLE digunakan untuk menindaklanjuti beberapa pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat. Pernyataan tersebut tercantum pada Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Baca juga artikel : Cara Mengecek Apakah Kena Tilang Elektronik

Jenis Pelanggaran dan Denda

Pelanggaran tersebut diantaranya :

1. Melanggar rambu lalu lintas dan markah jalan

ETLE akan melakukan pada pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dan markah jalan melalui kamera ETLE. Dimana ETLE akan melakukan pemotretan pada pihak tersebut dan melampirkan bukti atas pelanggaran dari pihak yang dilakukan tersebut.

Bagi pelanggar rambu lalu lintas akan dikenakan denda maksimal Rp500.000.

2. Tidak Memakai Sabuk Pengaman

Pelanggaran selanjutnya adalah dengan tidak memakai sabuk pengaman. Adapun sabuk pengaman merupakan aturan yang wajib digunakan oleh pengemudi dan penumpang depan. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatannya.

Sama halnya dengan pelanggaran rambu lalu lintas yang dikenai denda sebesar Rp500.000.

3. Mengemudi Dibarengi Bermain Smartphone

ETLE juga akan melakukan penilangan bagi pihak yang tengah menyetir mobil dibarengi dengan pengoperasian smartphone. Kondisi tersebut sangatlah berbahaya bagi dirinya maupun orang lain.

Berbeda halnya dengan bermain ponsel ketika mengemudi, pelanggaran ini akan dikenai denda maksimal Rp750.000.

4. Melebihi Standar Kecepatan

Tindakan yang dapat terkena ETLE selanjutnya adalah dengan melebihi standar kecepatan. Dimana standar di setiap daerah berbeda-beda. Salah satunya pada perkotaan yang memiliki standar kecepatan pada mobil yang berkisar di antara 30 hingga 50 km/jam. Sementara pada jalan nasional memiliki standar kecepatan sebesar 80 hingga 100 km/jam. Sedangkan motor berada di kisaran 60 hingga 80 km/jam.

Bagi pengendara yang melakukan pelanggaran pada aspek ini maka akan dikenai denda maksimal Rp500.000

5. Pengguna Plat Nomor Palsu

ETLE dapat mendeteksi penggunaan plat nomor palsu melalui pendeteksian antara plat nomor dengan identitas diri. Jika terjadi ketidaksesuaian antara kedua aspek tersebut, maka kemungkinan besar tindakan tersebut telah melanggar ETLE. Denda pada pelanggaran ini yaitu sekitar Rp500.000

6. Menerobos Lampu Merah

Kendaraan yang menerobos lampu merah dapat terdeteksi oleh ETLE. Adapun ETLE biasanya dipasang di sekitar lampu merah untuk mendeteksi pelanggaran yang dilakukan oleh para pengemudi maupun penumpang. Jika menerobos lampu merah maka akan dikenai denda sebesar Rp500.000

7. Lawan Arus

Tak hanya itu, pengemudi yang mengendarai kendaraan melawan arus yang tengah dilewati juga dapat terkena tilangan. Karena hal tersebut akan membahayakan pengendara sekitar. Oleh karena itu pelanggar lawan arus akan dikenai denda sebesar Rp500.000

8. Tidak Menggunakan Helm SNI

Bagi pengendara dan penumpang kendaraan bermotor menggunakan helm merupakan sebuah kewajiban. Dimana dengan menggunakan helm kepala dapat terlindungi jika terjadinya benturan. Tidak menggunakan helm juga akan dikenai denda maksimal Rp250.000

9. Mengendarai Motor Lebih Dari 3 Orang

Mengendarai motor melebihi kapasitas seharusnya sangatlah berbahaya. Dimana motor memiliki jumlah penumpang yang hanya 2 orang. Sehingga jika mengendarai motor lebih dari 3 orang sangat berbahaya. Pada pelanggar ini akan dikenai denda sebesar Rp250.000

10. Tidak Menyalakan Lampu Motor Pada Malam Hari

Kondisi pada malam hari sangatlah gelap terlebih cahaya yang dihasilkan pada malam hari hanyalah dari cahaya lampu jalan sekitar. Oleh karena itu sangat diharuskan untuk menyalakan lampu motor agar pengendara maupun pengendara lainnya dapat melihat dengan jelas. Jika melakukan pelanggaran tersebut akan dikenai denda sebesar Rp100.000

Baca juga artikel berikut : Cara Cek Tilang Elektronik di Jakarta, Jangan Sampai Salah!

Cara Kerja ETLE

ETLE bekerja melalui berberapa tahap diantaranya

1. Potret Tindakan Pelanggaran

ETLE akan melakukan pemotretan tersebut karena telah dipasangkan sensor yang dapat menangkap gambar pelanggaran lalu lintas. Setelah itu sistem akan mengirimkan gambar tersebut kepada pihak yang bersangkutan sebagai bukti pelanggaran.

2. Validasi Bukti

Setelah itu petugas ETLE akan melakukan validasi dan verifikasi terhadap bukti, plat nomor serta data diri dari pihak pelanggar lalu lintas. Dimana petugas ETLE akan mencocokkan dari tiga aspek tersebut.

3. Pengiriman Surat

Setelah dirasa data kendaraan, plat nomor, dan bukti telah sesuai, petugas akan melakukan pengiriman surat kepada pihak yang melanggar lalu lintas tersebut melalui alamat yang tertera pada dokumen.

4. Pelanggar Diharapkan Melakukan Konfirmasi

Setelah dikirimkannya surat tersebut pihak pelanggar diwajibkan untuk melakukan konfirmasi yaitu dengan mengunjungi langsung kantor Sub Direktorat Penegakan Hukum atau secara online dengan mengunjungi laman resmi ETLE etle-pmj.info/id.

Konfirmasi tersebut harus dilakukan sebelum tenggat waktu selama 8 hari setelah dilakukannya pelanggaran. Jika surat atau pernyataan tersebut tidak dikonfirmasi secepat mungkin maka akan dilakukan pemblokiran STNK sementara.

Baca juga artikel berikut : Berapa Denda Tilang Elektronik? Ketahui Sesuai Jenis Pelanggarannya!

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas, menggunakan perangkat keamanan seperti sabuk pengaman dan helm, serta mengikuti aturan kecepatan yang berlaku. Namun perlu diingat menjaga kondisi mobil juga merupakan aspek yang sangat penting. Jika Anda ingin melakukan perawatan mobil Anda dapat melakukannya di bengkel resmi Astra Daihatsu. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi halaman resmi Astra Daihatsu. Ingatlah bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama.

Hati-hati, Berikut Pelanggaran Yang Kena ETLE!