SIM atau Surat Izin Mengemudi kini dilakukan perubahan format yang bertujuan untuk memudahkan petugas lalu lintas dalam melakukan pengecekkan. Perubahan ini bukan hanya mempermudah petugas lalu lintas dalam negeri saja, namun juga mempermudah petugas lalu lintas luar negeri terutama negara Asia Tenggara. Format ini bukan hanya berlaku di beberapa jenis kendaraan, melainkan seluruh jenis kendaraan termasuk bis, mobil, motor, hingga truk.

Baca juga artikel berikut : Macam-macam SIM yang Berlaku di Indonesia

Perbedaan SIM format baru dan lama

Nomor SIM menjadi NIK KTP

Perubahan ini dilakukan dengan tujuan menerbitkan data pribadi bagi masyarakat Indonesia agar lebih efisien sehingga tidak terjadinya data ganda dan lebih mudah untuk diakses. Namun tidak perlu khawatir jika SIM yang dimiliki sekarang belum menggunakan NIK Anda tidak perlu mengganti SIM tersebut. Penggunaan NIK pada Nomor SIM akan dilakukan juga pada saat perpanjangan SIM lima tahun.

Wajib aktif BPJS

Bukan hanya NIK, aktif BPJS kini jua menjadi pertimbangan bagi Korlantas Polri pada format terbaru SIM. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa SIM tidak berkaitan dengan BPJS. Pemberlakuan ini berada di tahap uji coba pada tujuh provinsi hingga 30 September 2024. Adapun provinsi tersebut diantaranya Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Aktif BPJS merupakan tindakan lanjutan dari Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 1 Tahun 2022 mengenai Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Kesehatan Nasional untuk meningkatkan jumlah pengguna JKN. Sementara aktif BPJS tersebut diatur dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia tahun 2023, perubahan atas Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 mengenai Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi.

Moge dan motor listrik menggunakan SIM C1

Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana moge maupun motor listrik masih termasuk ke dalam SIM C. Kini kedua kendaraan tersebut memiliki kategori sendiri yaitu SIM C1. Adapun SIM C1 merupakan kendaraan bermotor yang memiliki mesin dengan kapasitas 250-500 cc. Tak hanya itu, untuk memiliki SIM ini juga diwajibkan untuk memiliki SIM C dengan durasi minimal satu tahun.

Pengelompokkan kembali pada SIM C ini bertujuan untuk memfilter pengendara yang belum mahir pada kendaraan dengan kapasitas mesin yang tinggi. Sehingga hal tersebut berpengaruh untuk meminimalisir resiko kecelakaan lalu lintas. SIM C1 sudah dapat dimiliki sejak 27 Mei 2024 di seluruh Satpas Indonesia.

Terdapat gambar Motor dan Mobil

Tak hanya itu, format baru ini juga menampilkan adanya jenis kendaraan sesuai dengan SIM yang dimiliki. Gambar tersebut berada pada sisi sebelah kiri dibawah keterangan jenis SIM. Dengan adanya gambar tersebut dapat mempermudah proses identifikasi.

Diakui di ASEAN

SIM dengan format baru juga memberikan kemudahan di luar negeri karena telah diakui di ASEAN seperti Filipina, Thailand, Laos Vietnam, Myanmar, Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia. Sehingga bagi masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan di negara ASEAN, petugas lalu lintas luar negeri dapat dengan mudah melakukan identifikasi SIM tersebut. Format ini juga sejalan dengan agreement of the Recognition of Domestic Driving Licence Issued yang diterbitkan oleh ASEAN pada tahun 1985 lalu.

Menggunakan Bahasa Inggris

Karena SIM format baru ini sudah dapat diakui di negara-negara ASEAN. Maka SIM ini juga memiliki keterangan dengan menggunakan bahasa Inggris. Dimana bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga saat melakukan perjalanan luar negeri, pihak berwenang di negara yang dikunjungi tersebut dapat melakukan identifikasi dengan mudah.

Baca juga artikel : Ketahui Jenis SIM A, Ada Perseorangan dan Umum

Persamaan Format SIM Lama dan Baru

Masa berlaku tetap 5 tahun

Masa berlaku SIM tersebut didasarkan dengan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 85 Ayat (2). Undang-undang tersebut berisi mengenai Surat Izin Mengemudi yang berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang.

Biaya Pengurusan

Perubahan pada format SIM tidak berdampak pada biaya pengurusan SIM format baru tersebut. Dimana biaya kepengurusannya sama dengan biaya pengurusan SIM dengan format lama tergantung pada kategori SIM berdasarkan golongannya.

Biaya Pembuatan SIM

Biaya pembuatan SIM tergantung pada jenis kendaraan, berkut penjelasannya

SIM A

Pembuatan SIM : Rp120.000

Perpanjangan SIM : Rp80.000

SIM B I

Pembuatan SIM : Rp120.000

Perpanjangan SIM : Rp80.000

SIM B II

Pembuatan SIM : Rp120.000

Perpanjangan SIM : Rp80.000

SIM C

Pembuatan SIM : Rp100.000

Perpanjangan SIM : Rp75.000

SIM C I

Pembuatan SIM : Rp100.000

Perpanjangan SIM : Rp75.000

SIM C II

Pembuatan SIM : Rp100.000

Perpanjangan SIM : Rp75.000

SIM D

Pembuatan SIM : Rp50.000

Perpanjangan SIM : Rp30.000

SIM D I

Pembuatan SIM : Rp50.000

Perpanjangan SIM : Rp30.000

SIM Internasional

Pembuatan SIM : Rp250.000

Perpanjangan SIM : Rp225.000

Berikut merupakan informasi tentang format SIM terbaru. SIM adalah salah satu persyaratan penting yang harus dimiliki oleh pengendara. Selain itu, kondisi kendaraan yang prima juga penting untuk diperhatikan. Jika Anda berencana melakukan perawatan kendaraan, Anda bisa mengunjungi bengkel resmi Astra Daihatsu. Untuk detail lebih lanjut, silahkan kunjungi situs resmi Astra Daihatsu.

Dapat Digunakan Di ASEAN, Berikut Perubahan Format Pada SIM!