Mengenal Apa Itu Kekentalan Oli dan Indikatornya
Oli mesin adalah salah satu komponen krusial dalam menjaga kinerja dan umur panjang kendaraan bermotor.
Salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan oli adalah kekentalannya, yang secara langsung memengaruhi kemampuan oli untuk melumasi mesin dalam berbagai kondisi suhu.
Mari simak informasi lebih lanjut seputar kekentalan oli dan indikator perhitungannya melalui artikel berikut!
Baca juga: Ini 9 Komponen Mobil yang Harus Selalu Bersih
Mengenal Kekentalan Oli
Kekentalan oli mobil adalah sifat oli mesin yang mengukur sejauh mana oli mampu mengalir pada berbagai suhu.
Kekentalan oli sangat penting karena oli harus dapat mengalir dengan baik pada suhu rendah saat mesin dingin dan juga tetap cukup kental pada suhu tinggi saat mesin bekerja keras.
Kekentalan oli memengaruhi kemampuannya dalam melumasi mesin, mengurangi gesekan, dan menjaga suhu mesin tetap stabil.
Baca juga: 5 Komponen Sistem Bahan Bakar Pada Mobil serta Fungsinya
Cara Mengukur Kekentalan Oli
Kekentalan oli umumnya diukur menggunakan sistem penilaian viskositas. Dalam dunia otomotif, viskositas oli biasanya diukur dalam satuan SAE (Society of Automotive Engineers) yang dinyatakan dalam angka-angka seperti "SAE 10W-30" atau "SAE 5W-40".
Dalam kasus tersebut, angka pertama (misalnya, 10W atau 5W) mengacu pada viskositas oli pada suhu rendah (W adalah singkatan dari "winter" atau musim dingin), sedangkan angka kedua (misalnya, 30 atau 40) mengacu pada viskositas oli pada suhu tinggi.
Indikator Kekentalan Oli
Tiga parameter atau pedoman yang umum digunakan untuk mengukur viskositas oli adalah SAE, API, dan JASO. Namun, standar yang paling umum diterapkan dalam praktek adalah standar SAE.
Yuk, simak perbedaan ketiganya!
SAE
SAE merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Kode ini digunakan untuk mengindikasikan viskositas oli yang tercantum pada label kemasan oli.
Baca juga: Ini Fungsi dan 4 Bahan Jok Mobil, Ketahui Sebelum Membeli!
API
API, yang merupakan kependekan dari American Petroleum Institute, memiliki peran dalam menentukan mutu atau kualitas oli.
API menggunakan dua huruf tambahan setelah singkatannya, seperti "API SN" atau "API CH."
Arti dari kode ini adalah "S" merujuk kepada kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin (gasoline), sementara "C" merujuk kepada kendaraan yang menggunakan bahan bakar diesel.
Sedangkan huruf atau alfabet yang berada setelah "S" atau "C" mengindikasikan tingkat kebaruan dari oli tersebut.
Contohnya, API SG dan API SN, maka API SN memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan API SG. Semakin tinggi kode huruf di belakang "S" atau "C" menunjukkan bahwa oli tersebut lebih baru dan memiliki kinerja yang lebih baik.
JASO
Japanese Automotive Standard Association, atau JASO, adalah badan dari Jepang yang bertanggung jawab dalam memeriksa mutu oli. Namun, oli yang diberi kode JASO ini secara khusus ditujukan untuk digunakan pada sepeda motor, bukan mobil.
Indikator yang Paling Sering Digunakan
Indikator kekentalan oli yang paling sering digunakan adalah SAE atau Society of Automotive Engineers. SAE memiliki 2 jenis kekentalan, yaitu monograde dan multigrade. Mari simak perbedaan keduanya!
Baca juga: Fungsi Kampas Rem Mobil & Tanda Harus Diganti
Monograde Oil
Oli monograde memiliki viskositas tetap pada suhu tertentu. Ini berarti viskositasnya tidak berubah secara signifikan dengan perubahan suhu.
Oli monograde umumnya disebut dengan angka tunggal, seperti SAE 30 atau SAE 40, yang menunjukkan viskositas oli pada suhu kerja tertentu.
Oli monograde lebih cocok untuk kondisi di mana suhu mesin relatif stabil atau tidak mengalami fluktuasi yang besar.
Multigrade Oil
Oli multigrade memiliki viskositas yang dapat berubah sesuai dengan suhu. Mereka dirancang untuk tetap efektif dalam berbagai rentang suhu, baik saat mesin dingin maupun panas.
Oli multigrade disebut dengan dua angka, misalnya SAE 10W-30 atau SAE 5W-40. Angka pertama (misalnya, 10W atau 5W) mengindikasikan viskositas oli pada suhu rendah (musim dingin), sementara angka kedua (misalnya, 30 atau 40) mengindikasikan viskositas oli pada suhu tinggi (musim panas).
Oli multigrade lebih fleksibel dan cocok untuk digunakan sepanjang tahun, terutama di daerah dengan perubahan suhu musiman yang besar.
Jadi, perbedaan utama antara oli monograde dan multigrade adalah kemampuan oli multigrade untuk menjaga viskositas yang stabil pada berbagai rentang suhu, sementara oli monograde memiliki viskositas tetap pada satu suhu tertentu.
Pemilihan oli akan tergantung pada kondisi suhu lingkungan dan persyaratan mesin kendaraan Anda.
Itulah informasi seputar kekentalan oli yang perlu Sahabat Daihatsu ketahui. Tetap berkendara dengan aman dan nyaman, yaa, Sahabat Daihatsu!
Baca juga: Ciri-Ciri Filter AC Mobil Harus Diganti
Pastikan Anda mendapatkan tawaran berbagai promo menarik untuk berbagai layanan di aplikasi DaihatsuKu untuk promo-promo berbagai seperti diskon suku cadang, layanan perawatan berkala dengan harga khusus, paket perawatan lengkap, atau penawaran khusus untuk layanan perbaikan. Silakan kunjungi kami melalui website Astra Daihatsu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar kesehatan mesin mobil dan aturan lalu lintas terkini.