Peraturan pembatasan lalu lintas dengan skema ganjil genap (gage) jakarta tahun 2024 diberlakukan dalam dua sesi waktu. Sesi pertama berlangsung dari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, sedangkan sesi kedua berlangsung dari pukul 16.00 hingga 21.00 WIB.

Penyesuaian Penggunaan Kendaraan

Dengan adanya peraturan ini, diharapkan para pengguna jalan dapat lebih tertib dan disiplin dalam menyesuaikan penggunaan kendaraan mereka sesuai dengan ketentuan pelat nomor ganjil atau genap. Pengendara harus memperhatikan dengan seksama tanggal pada hari tersebut untuk menentukan apakah kendaraan mereka diizinkan melintas. Sebagai contoh, jika tanggal hari tersebut adalah tanggal ganjil, maka hanya kendaraan dengan pelat nomor ganjil yang diperbolehkan melintas di jalan-jalan tertentu. Hal ini memerlukan pemahaman dan kepatuhan dari para pengendara agar tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Penerapan peraturan ini untuk mengurangi volume kendaraan di jalan dan mengurai kemacetan yang sering terjadi di Jakarta. Dengan mengurangi jumlah kendaraan yang melintas, diharapkan kualitas udara juga akan meningkat karena berkurangnya emisi gas buang dari kendaraan bermotor. Kepatuhan terhadap aturan ganjil genap ini tidak hanya membantu menjaga kelancaran lalu lintas tetapi juga berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan hidup. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pengendara untuk mematuhi dan menyesuaikan diri dengan peraturan ini demi kebaikan bersama.

Tujuan dan Sanksi Pelanggaran

Peraturan ini dibuat untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna jalan untuk mematuhi aturan ini.

Oleh karena itu, sangat penting bagi para pengguna jalan untuk mematuhi aturan ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Kepatuhan terhadap aturan ganjil genap tidak hanya akan membantu dalam menciptakan lalu lintas yang lebih lancar dan teratur, tetapi juga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar. Memahami dan menghargai tujuan di balik peraturan ini akan membantu setiap individu berperan dalam upaya bersama untuk menjadikan Jakarta kota yang lebih nyaman dan sehat untuk ditinggali.

Apabila melanggar, pengguna jalan akan dikenakan sanksi berupa denda maksimal sebesar Rp 500.000, sesuai dengan Pasal 287 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Dengan demikian, setiap pengendara harus selalu memperhatikan dan menyesuaikan diri dengan peraturan ganjil genap yang berlaku untuk menghindari denda dan membantu menjaga ketertiban lalu lintas di Jakarta.

Daftar Jalan di Jakarta yang Terkena Aturan Ganjil Genap

Jalan Pintu Besar Selatan
Jalan Gajah Mada
Jalan Hayam Wuruk
Jalan Majapahit
Jalan Medan Merdeka Barat
Jalan MH Thamrin
Jalan Jenderal Sudirman
Jalan Sisingamangaraja
Jalan Panglima Polim
Jalan Fatmawati dari Simpang Jalan Ketimun sampai Jalan TB Simatupang
Jalan Suryopranoto
Jalan Balikpapan
Jalan Kyai Caringin
Jalan Tomang Raya
Jalan Jenderal S Parman
Jalan Gatot Subroto
Jalan MT Haryono
Jalan HR Rasuna Said
Jalan D.I Pandjaitan
Jalan Jenderal A. Yani
Jalan Pramuka
Jalan Salemba Raya sisi Barat, untuk Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Diponegoro
Jalan Kramat Raya
Jalan Stasiun Senen
Jalan Gunung Sahari

Demikian beberapa jalan di Jakarta yang terkena Aturan Ganjil Genap. Saat berpergian pastikan Anda juga rutin memeriksa kondisi kendaraan. Jika terjadi masalah pada mobil Anda, lakukan booking service secara berkala dan segera kunjungi bengkel Daihatsu terdekat.

Peraturan Terbaru 2024 Ganjil Genap Jakarta, Kembali Aktif di 25 Lokasi Ini