Sistem pengereman merupakan salah satu komponen paling vital dalam kendaraan sahabat. Keamanan dan kenyamanan saat berkendara sangat bergantung pada efektivitas sistem ini. Namun, seringkali banyak pengemudi yang lupa atau mengabaikan pentingnya perawatan rutin pada sistem pengereman, khususnya penggantian minyak rem. Minyak rem memainkan peran krusial dalam memastikan rem berfungsi dengan baik dan mencegah terjadinya kecelakaan yang bisa berakibat fatal.

Minyak rem harus diganti secara berkala untuk menjaga kinerja optimalnya. Kualitas minyak rem yang menurun seiring waktu dapat mengganggu fungsi pengereman dan meningkatkan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami fungsi utama minyak rem, efek buruk jika tidak diganti, ciri-ciri minyak rem yang rusak, dan kapan waktu yang tepat untuk menggantinya.

Fungsi Utama Minyak Rem Mobil

Minyak rem memiliki beberapa fungsi krusial dalam sistem pengereman mobil. Salah satunya adalah berperan sebagai pendorong piston pada kaliper rem. Saat Anda menarik tuas master, minyak rem mendorong piston sehingga kampas rem bisa menjepit cakram dengan kuat. Proses ini memungkinkan mobil Anda untuk berhenti atau memperlambat laju dengan efektif.

Selain itu, minyak rem juga berfungsi seperti oli dalam mesin, yaitu sebagai pelumas yang membantu mengurangi panas yang dihasilkan saat logam dan komponen pengereman bergesekan. Fungsi pelumasan ini sangat penting untuk mencegah keausan berlebihan pada komponen rem dan memastikan pengereman tetap halus dan efektif.

Pada sistem pengereman hidrolik atau rem cakram, peran minyak rem sangat vital. Tanpa minyak rem, meski Anda menarik tuas rem sekuat tenaga, sistem pengereman tidak akan berfungsi. Minyak rem yang baik memastikan bahwa tekanan hidrolik yang diperlukan untuk menggerakkan piston dan kampas rem tersedia, sehingga sistem pengereman dapat bekerja dengan optimal.

Efek Tidak Mengganti Minyak Rem

Jika minyak rem tidak diganti secara rutin, sistem pengereman mobil dapat mengalami beberapa masalah serius. Berikut adalah 3 masalah utama yang mungkin terjadi:

Kerusakan Kandungan Minyak Rem

Panas yang dihasilkan selama proses pengereman dapat merusak kandungan minyak rem. Minyak rem yang sudah terdegradasi kualitasnya tidak akan mampu menahan panas dengan baik, sehingga efisiensi pengereman menurun.

Kontaminasi oleh Partikel

Selang-selang dalam sistem pengereman mobil bisa mengeluarkan partikel kecil seperti karet, kotoran, dan partikel besi. Jika partikel-partikel ini masuk ke dalam minyak rem, terutama jika terjadi karat, minyak rem akan terkontaminasi dan tidak bisa bekerja dengan baik.

Kelembaban dan Karat

Proses pengereman menghasilkan kelembaban yang dapat menyebabkan karat pada komponen rem. Selain itu, kelembaban ini dapat menurunkan titik didih minyak rem, sehingga minyak rem tidak dapat bekerja secara efektif.

Masalah-masalah ini dapat menyebabkan rem tidak berfungsi dengan baik, yang berisiko membuat rem gagal berfungsi atau blong. Jika rem blong, mobil tidak bisa berhenti dengan aman, meningkatkan risiko kecelakaan. Meski mobil bisa diperbaiki dengan klaim asuransi, risiko cedera atau kematian tidak bisa diabaikan.

Ciri-Ciri Minyak Rem Rusak

Sahabat Daihatsu bisa mengetahui minyak rem sudah rusak jika merasakan kinerja rem yang tidak normal. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan:

Lampu Indikator Rem Menyala

Jika lampu indikator rem pada dashboard menyala, ini adalah sinyal bahwa ada masalah dengan sistem pengereman, termasuk kemungkinan bahwa minyak rem perlu diganti. Segera bawa mobil Anda ke bengkel untuk pengecekan dan penggantian minyak rem jika diperlukan.

Rem Blong di Turunan

Jika Anda merasa sulit mengendalikan mobil saat berada di jalan menurun dan rem terasa blong, ini bisa jadi tanda bahwa minyak rem sudah basi dan tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Pengereman Ngempos

Di awal berkendara dan saat pertama kali rem digunakan, rem terasa ngempos atau tidak bisa kembali ke posisi awal setelah pedal rem dilepas. Ini menunjukkan bahwa minyak rem tidak lagi mampu menjaga tekanan hidrolik dengan baik.

Minyak Rem Menetes

Jika Anda melihat minyak rem menetes keluar cukup banyak saat mobil berhenti, ini menandakan kualitas minyak rem sudah menurun. Minyak rem yang baik seharusnya tidak mudah bocor dan harus tetap dalam sistem pengereman.

Kapan Waktunya Mengganti Minyak Rem?

Jangan biarkan kelalaian mengganti minyak rem membahayakan Anda. Gantilah minyak rem secara berkala sesuai dengan beberapa patokan berikut:

Buku Panduan Mobil: Ikuti petunjuk di buku panduan mengenai waktu penggantian minyak rem. Buku panduan biasanya memberikan informasi tentang kapan waktu yang tepat untuk mengganti minyak rem dan tanda-tanda yang perlu Anda perhatikan.
Setelah 40.000 Kilometer: Umumnya, minyak rem perlu diganti setelah mobil menempuh jarak 40.000 kilometer. Namun, angka ini bisa bervariasi tergantung pada jenis mobil dan kondisi penggunaan.
Setahun atau Dua Tahun Sekali: Jika mobil jarang dipakai, gantilah minyak rem minimal setiap 2 tahun. Namun jika sering digunakan di jalan padat, gantilah setiap tahun. Penggunaan mobil di jalan yang padat dan sering macet menyebabkan pengereman lebih sering, yang dapat mempercepat degradasi kualitas minyak rem.

Jadi Apakah sahabat Daihatsu sudah mengganti minyak rem mobil Anda? Mengganti minyak rem secara berkala menjadi tindakan pencegahan penting untuk memastikan keamanan berkendara. Jangan abaikan perawatan mobil.Pastikan untuk selalu memperhatikan perawatan mobil Anda. Sahabat bisa melakukan booking service melalui website resmi Daihatsu. Jangan menunggu mobil anda mengalami kerusakan cegah sebelum terlambat.

Waspada, Risiko Tidak Mengganti Minyak Rem Mobil