Untuk Sahabat Daihatsu yang menggunakan mobil sebagai alat transportasi setiap hari di Jakarta pasti sudah akrab dengan kemacetan, bukan?

Tahukah Anda berdasarkan Lembaga TomTom Traffic Index disebutkan Jakarta adalah daerah peringkat 46 dengan tingkat kemacetan tertinggi, loh!

Dari data tersebut disebutkan juga 34% kemacetan terjadi pada jam sibuk pagi dan sore hari.

Oleh karena itu, Pemerintah DKI Jakarta sedang mencanangkan sistem Electronic Road Pricing atau ERP untuk dilaksanakan di tahun mendatang.

Sistem ini akan diterapkan di beberapa ruas jalan umum di Jakarta sehingga pengendara yang akan melintas jalanan tersebut perlu membayar lebih.

Sebelum ERP resmi dilaksanakan, yuk cari tahu info lebih lanjut seputar tujuan, lokasi, hingga estimasi tarif ERP dalam artikel ini!

Apa Itu Electronic Road Pricing?

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengimplementasikan sistem ERP di sejumlah jalan di kota ini. ERP adalah model pembayaran jalan elektronik yang telah diterapkan di Singapura untuk mengatasi kemacetan.

Sistem ini mengenakan biaya pada pengendara berdasarkan tingkat kemacetan yang diakibatkannya, berbeda dari sistem tol yang hanya mengenakan biaya untuk akses ke jalan tertentu.

Tujuan Adanya Electronic Road Pricing

Tujuan dari penerapan ERP adalah mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan meningkatkan efisiensi perjalanan.

Dengan mengenakan biaya tambahan pada kendaraan yang melintas di daerah padat lalu lintas atau pada jam-jam sibuk, ERP dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya, sehingga mengurangi kemacetan.

Ciri-Ciri Jalan yang Dikenakan ERP

Berdasarkan Raperda, ERP akan diterapkan di kawasan atau ruas jalan yang memenuhi empat kriteria.

Pertama, ruas jalan dengan tingkat kepadatan atau volume lalu lintas kendaraan bermotor besar pada jam-jam sibuk.

Kedua, ruas jalan dengan dua lajur dan setiap jalur memiliki minimal dua lajur juga memenuhi kriteria ERP.

Ketiga, kendaraan hanya diizinkan dengan kecepatan rata-rata kurang dari 30 kilometer per jam pada jam sibuk.

Keempat, tersedia jaringan dan pelayanan angkutan umum sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lokasi Jalan ERP

Berikut adalah daftar 25 ruas jalan di Jakarta yang akan diterapkan ERP, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Raperda:

Jalan Balikpapan
Jalan DI Panjaitan
Jalan Fatmawati (simpang Jalan Ketimun 1-simpang Jalan TB Simatupang)
Jalan Gajah Mada
Jalan Gatot Subroto
Jalan Gunung Sahari
Jalan HR Rasuna Said
Jalan Hayam Wuruk
Jalan Jenderal A. Yani (simpang Jalan Bekasi Timur Raya-simpang Jalan Perintis Kemerdekaan)
Jalan Jenderal Sudirman
Jalan Jenderal S. Parman (simpang Jalan Tomang Raya-simpang Jalan Gatot Subroto)
Jalan Kyai Caringin
Jalan Kramat Raya
Jalan Majapahit
Jalan Medan Merdeka Barat
Jalan Moh. Husni Thamrin
Jalan MT Haryono
Jalan Panglima Polim
Jalan Pasar Senen
Jalan Pintu Besar Selatan
Jalan Pramuka
Jalan Salemba Raya
Jalan Sisingamaraja
Jalan Suryopranoto
Jalan Tomang Raya

Estimasi Tarif ERP

Berdasarkan Rapat Peraturan Daerah DKI Jakarta disebutkan para pengguna jalan yang melakukan pelanggaran akan dikenai sanksi berupa denda sebesar 10 kali lipat dari nilai Tarif Layanan Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik tertinggi yang berlaku pada saat pelanggaran terjadi.

Denda ini harus disetor ke rekening kas daerah dan/atau Penyelenggara Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik.

Saat ini, tarif ERP belum ditetapkan, namun diperkirakan tarifnya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 19.000.

Pastikan Anda melakukan perawatan yang benar untuk mobil Anda dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi, pakai aplikasi DaihatsuKu untuk booking servis tanpa antri cukup dari smartphone saja. Silakan kunjungi kami melalui website Astra Daihatsu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar kesehatan mesin mobil dan aturan lalu lintas terkini.

Kenalan Sama Sistem dan Estimasi Tarif Electronic Road Pricing \(ERP\) Jakarta, Yuk!