Jangan Remehkan Tensioner, Perhatikan Ciri Kerusakannya
Dalam sistem penggerak sabuk pada mobil, ada satu komponen yang memiliki peran penting untuk menjaga ketegangan sabuk yang tepat, yaitu tensioner mobil. Tensioner mobil berfungsi untuk memastikan sabuk penggerak tetap terjaga posisinya dan tidak melorot atau longgar.
Seiring dengan perkembangan teknologi otomotif, tensioner mobil semakin menjadi komponen yang tidak dapat diabaikan.
Dalam artikel ini, Sahabat Daihatsu akan memahami bagaimana peran tensioner mobil, ciri tensioner mobil, hingga penyebab rusaknya tensioner.
Baca Juga : Penanganan Mobil Setelah Terkena Banjir
Mengenal Tensioner Mobil
Tensioner mobil adalah sebuah komponen yang digunakan dalam sistem penggerak sabuk, seperti sabuk penggerak alternator, kompresor AC, atau pompa air.
Tensioner bertugas untuk mempertahankan ketegangan yang tepat pada sabuk, sehingga sabuk tetap terjaga posisinya dan tidak melorot atau longgar.
Tensioner biasanya dilengkapi dengan per atau pegas yang dapat menyesuaikan ketegangan sabuk secara otomatis. Hal ini penting untuk memastikan pengoperasian yang efisien dan mencegah gesekan berlebihan, keausan, atau kerusakan pada komponen yang terlibat dalam penggerak sabuk.
Tensioner mobil umumnya terletak dekat dengan komponen seperti puli atau roda katrol yang digerakkan oleh sabuk penggerak.
Baca juga: Ketahui 7 Cara Membersihkan Filter Bensin Mobil
Fungsi Tensioner
Fungsi utama tensioner mobil adalah untuk mempertahankan ketegangan yang tepat pada sabuk penggerak. Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari tensioner mobil:
- Memastikan ketegangan sabuk yang optimal
Tensioner mobil secara otomatis menyesuaikan dan mempertahankan ketegangan yang tepat pada sabuk penggerak. Ketegangan yang tepat memungkinkan sabuk bekerja dengan efisien dan mencegah gesekan berlebihan serta keausan yang dapat merusak sabuk itu sendiri atau komponen lain yang terhubung.
- Mencegah slip atau putusnya sabuk
Jika sabuk melorot atau longgar, dapat menyebabkan gangguan dalam sistem penggerak, seperti hilangnya daya pada komponen yang digerakkan oleh sabuk, seperti alternator, kompresor AC, atau pompa air.
- Mengurangi keausan dan kerusakan pada komponen
Dengan mempertahankan ketegangan yang tepat pada sabuk, tensioner membantu mengurangi gesekan berlebihan antara sabuk dan puli penggerak. Hal ini mengurangi keausan pada sabuk itu sendiri dan pada komponen lain yang terhubung, seperti puli, roda katrol, dan poros.
Dengan demikian, tensioner membantu memperpanjang umur pakai komponen dan mengurangi biaya perbaikan yang terkait.
Dalam keseluruhan, tensioner mobil memiliki peran penting dalam menjaga ketegangan sabuk penggerak yang tepat, mencegah slip atau putusnya sabuk, mengurangi keausan komponen, dan memastikan pengoperasian yang efisien dari sistem penggerak.
Baca juga : Fungsi Water Jacker Mobil
Ciri Tensioner Rusak
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dapat mengindikasikan bahwa tensioner mobil rusak:
- Bunyi berdecit atau berderit
Jika Anda mendengar bunyi berdecit atau berderit yang berasal dari area tensioner saat mesin berjalan, hal ini bisa menjadi tanda bahwa tensioner mengalami keausan atau masalah dalam pergerakannya.
- Ketegangan sabuk tidak konsisten
Jika sabuk penggerak terlihat melorot atau longgar meskipun tensioner telah mencoba menyesuaikan ketegangan, hal ini mungkin menunjukkan bahwa tensioner tidak berfungsi dengan baik.
- Sabuk tergelincir atau putus
Tensioner yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan sabuk penggerak tergelincir atau bahkan putus.
Baca juga: Suhu Meningkat, Kapan Waktu yang Tepat Isi Ulang Freon AC Mobil?
Penyebab Tensioner Rusak
Rusaknya tensioner dapat membahayakan Anda dalam perjalanan. Pastikan Anda mengetahui penyebab rusaknya tensioner. Berikut adalah faktor yang dapat mempercepat menurunnya performa tensioner mobil.
Faktor pertama dapat disebabkan oleh keausan alami. Seiring waktu dan penggunaan yang terus-menerus, tensioner dapat mengalami keausan normal.
Faktor kedua bisa juga terjadi akibat tegangan yang tidak tepat. Jika sabuk penggerak terlalu kencang atau terlalu longgar, bisa memberikan beban yang berlebihan pada tensioner. Tegangan yang tidak tepat dapat menyebabkan tegangan berlebihan.
Selain itu hal ini bisa juga disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar. Jika tensioner tidak dipasang dengan benar saat perbaikan atau penggantian sabuk, dapat menyebabkan kerusakan pada tensioner.
Pemasangan yang tidak tepat dapat mempengaruhi kinerja tensioner dan mengakibatkan kerusakan pada komponen internalnya.
Setelah mengetahui ciri dan penyebab kerusakan pada tensioner, semoga Sahabat Daihatsu dapat mendeteksi lebih awal jika terjadi kerusakan pada bagian tersebut agar kerusakan tidak menyebar ke komponen lainnya.
Baca juga: PERIKSA MOBILMU SETELAH PERJALANAN JAUH
Pastikan Anda melakukan perawatan yang benar untuk mobil Anda dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi, pakai aplikasi DaihatsuKu untuk booking servis tanpa antri cukup dari smartphone saja. Silakan kunjungi kami melalui website Astra Daihatsu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut seputar kesehatan mesin mobil dan aturan lalu lintas terkini.